Danberikut ini beberapa puisi romantis pendek yang cocok untuk pasangan kekasih. Puisi tentang bunga mawar paling romantis operator sekolah. Bunga matahari bunga matahari matahari bunga. Jangan Seperti Matahari Katakata, Katakata indah turun hujan sore hujan di tanah suci satanic sore hari Gambar Bunga Matahari Lucu Foto Stok Gratis Tentang PuisiTentang Hewan Untuk Anak SD. Semut Yang Mungil. Engkaulah semut yang mungil, Ukuranmu sangatlah kecil, Berbondong berebut makanan, Untuk melangsungkan kehidupan. Makanan kau bawa ke sarang, Berbondong saling menopang, Meski tubuhmu sangat kecil, Tapi kerjasamamu amat terampil. Kaulah di semut hitam, Selalu berjalan tak suka diam, Jumlahmu PUISIHUJAN DATANGLAH Hujan datang, sirami raut wajahku dari mimpi-mimpiku, Sadarkanku bahwa siang beranjak pergi. Hujan datang, tawarkan selimut hati, Mengekang raga, menahan langkahku. Hujan, janganlah kau pergi, Aku masih rindu alunan nada-nadamu. Hujan, tetaplah kau disitu, Aku masih belum siap melihat dunia. Hujan, bergemurulah, Hutanku Hutan Besi. Berikut puisi karya Ananda Cahyo Wibowo yang dikutip dari Kumpulan Puisi Salam Terakhir oleh Anis Rohana, dkk. (2018). Jikalau hutan punya pohon, hutanku punya beton. Jikalau hutan ada burung, hutanku punya gedung. Jikalau kau tahu hutan punya hulu, kami tak ada hilir. SelamaMembaca dan Berliterasi. AWAN HITAM BERPELANGI Oleh : Halley Kawistoro hembusan angin mulai bergerak menyapa di sela-sela wajah membawa hawa dingin dan sejuk sesekali menusuk tubuh yang lemah. muncul gemuruh di atas langit burung berterbangan sesekali menepi dari kebingungan mata kita pun terpaku menunggu waktu Akumemandang uap itu naik sebentar lalu pergi dibawa angin Sungguh, aku berharap perasaanku ikut terbang dan hilang bersama uap itu Cerahnya sinar pagi ini ternyata tidak bisa menutupi gelapnya kehidupan Matahariku sudah tenggelam Meninggalkan lembaran-lembaran hidup yang kini berwarna hitam putih Pergi, memutuskan untuk menjadi senja selamanya 3qLs. Puisi hujan seringkali menjadi wadah bagi para penyair untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang kehidupan, baik dalam bentuk kebahagiaan, kesedihan, harapan, kesunyian, atau bahkan kekuatan alam yang tak terbendung. Secara keseluruhan, puisi tentang hujan memberikan makna yang mendalam dan terkadang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Namun, keindahan, kesedihan, dan kekuatan alam yang terkandung dalam hujan mampu menginspirasi dan membuat banyak penyair menciptakan puisi yang menggugah perasaan pembaca. Daftar ISIContoh Puisi Hujan Berbagai Tema1. Kesuraman Hujan 2. Hari Saat Hujan 3. Hujan dan Misterinya4. Hujan Pertama5. Datangnya Hujan6. Hujan dan Kebebasan7. Hujan di Atas Atap8. Mandi di Musim Panas 9. Hujan Ciptaan-Nya10. Hujan dan Cinta11. Kenangan saat Hujan12. Bermain Hujan13. Hujan di Sore Hari14. Hujan Mengingatkan Diriku15. Pelangi Setelah Hujan16. Musim Hujan17. Nyanyian Hujan18. Guntur Saat Hujan19. Segarkan Pagi dengan HujanKamu Suka dengan Puisi Hujan yang Mana? Ada banyak tema yang bisa diangkat dalam puisi dalam mendeskripsikan hujan, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan atau dari ketenangan hingga kekuatan alam. Berikut adalah 19 puisi hujan dengan tema-tema menarik yang dapat menginspirasi dan membuat pembaca terpesona. 1. Kesuraman Hujan Puisi hujan ini menceritakan hujan yang datang dengan angin musim semi. Meskipun hujan ini membawa udara segar dan kehidupan baru, tapi hujan ini juga menunjukkan sisi negatifnya dengan menghancurkan bunga-bunga yang baru berkembang. Berikut adalah puisi yang berjudul “Kesuraman Hujan”. Hujan, hujan tengah malam, tidak ada yang lain selain hujan yang lebat Di gubuk yang suram ini, hanya ada aku dan kesendirianku Mengingatkan kembali bahwa aku akan mati Dan tidak akan lagi mendengar hujan atau berterima kasih padanya Karena telah membasuhku lebih bersih dari sebelumnya Sejak aku dilahirkan dalam kesendirian ini. Berbahagialah orang mati yang dihujani hujan Tapi di sini saya berdoa agar tidak ada orang yang pernah saya cintai Sekarat malam ini atau terbaring masih terjaga Menyendiri, mendengarkan hujan Entah dalam kesakitan atau dalam simpati Tak berdaya di antara yang hidup dan yang mati Seperti air dingin di antara alang-alang yang patah Berjuta-juta alang-alang yang patah, semuanya diam dan kaku Seperti saya yang tidak memiliki cinta yang tidak dilarutkan oleh hujan deras Tidak larut kecuali cinta akan kematian 2. Hari Saat Hujan Dalam puisi ini menggambarkan hujan sebagai sesuatu yang dapat menghancurkan kebahagiaan dan membuat kita merasa sedih. Meskipun hujan ini tidak diinginkan, puisi ini mengingatkan kita bahwa bahkan dalam kegelapan dan kesedihan, masih ada harapan. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Hari Saat Hujan”. Hari itu dingin, gelap, dan suram; Hujan turun, dan angin tidak pernah lelah; Pohon anggur masih menempel pada dinding yang lapuk, Tetapi pada setiap hembusan, daun-daun yang mati berguguran, Dan hari menjadi gelap dan suram. Hidupku dingin, gelap, dan suram; Hujan turun, dan angin tidak pernah lelah; Pikiranku masih melekat pada masa lalu yang membara, Tapi harapan masa muda jatuh tebal dalam ledakan, Dan hari-hari menjadi gelap dan suram. Diamlah, hai hati yang sedih! dan berhentilah bersedih; Di balik awan ada matahari yang masih bersinar; Nasibmu adalah nasib semua orang, Dalam setiap kehidupan pasti ada hujan yang turun, Beberapa hari pasti gelap dan suram. 3. Hujan dan Misterinya Puisi pendek ini menggambarkan hujan sebagai sesuatu yang misterius dan indah. Puisi ini menunjukkan bagaimana hujan dapat memperluas keajaiban alam dan membuat kita merasa kagum. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Hujan dan Misterinya”. Hujan adalah sebuah misteri, Sebuah teka-teki yang sulit dipecahkan, Sebuah rahasia yang masih belum diketahui, Sebuah teka-teki yang tak bisa dipecahkan. Dari mana asalnya? Bagaimana ia sampai di sana? Mengapa ia jatuh dari langit? Apa yang ingin dibagikan? Apakah itu air mata dari surga, Bahwa malaikat menangis untuk kita? Apakah itu hadiah dari para dewa, Sebuah berkah yang bisa kita percaya? Apakah itu berasal dari lautan, Sebuah pesan dari laut? Apakah itu tanda dari bumi, Sebuah simbol takdir? Apapun itu, Misteri hujan, Ini menyentuh jiwa dan hati kita, Dengan keajaiban dan menahan diri. Ia membersihkan bumi dan udara, Memelihara semua yang tumbuh, Ia membasuh rasa sakit kita, Dan mengisi kita dengan harapan dan cahaya. Jadi marilah kita menghargai hujan, Dan merangkul misterinya, Karena itu adalah hadiah dari atas, Sebuah berkah untuk dilihat semua orang. 4. Hujan Pertama Dalam puisi ini menggambarkan hujan pertama yang datang setelah musim panas yang panjang dan kering. Hujan ini membawa kesegaran dan perubahan bagi manusia dan alam. Berikut adalah bait puisi hujan tersebut. Hujan pertama mengingatkan diriku Tentang debu musim panas yang naik. Hujan tidak mengingat hujan di masa lalu. Setahun adalah waktu yang terlatih tanpa kenangan. Sebentar lagi kamu akan kembali mengenakan baju tebalmu, Indah dan bersulam, untuk menahan dingin Lalu kamu memasang kaus kaki agar tetap hangat. Musim panas kemarin Terlupakan dengan datangnya hujan Guntur menggeliat dalam dada bumi. Air memeluk pohon dengan lengan tak kasat mata. Awan mengguncang tetes-tetes air dari rambutnya. Dan, hujan bukanlah cinta untuk satu musim. 5. Datangnya Hujan Dalam puisi ini menggambarkan hujan sebagai sesuatu yang menyegarkan dan menyenangkan. Meskipun hujan ini dapat membuat kita merasa sedih dan kesepian, tapi hal ini mengingatkan kita bahwa hujan ini juga dapat membawa kebahagiaan. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Datangnya Hujan”. Aku mendengar daun-daun minum hujan; Aku mendengar daun-daun kaya di atas Memberi yang miskin di bawah Tetes demi tetes; Ini adalah suara yang manis untuk didengar Daun-daun hijau ini minum di dekatnya. Dan ketika matahari terbit, Setelah itu hujan akan berhenti, Cahaya yang menakjubkan akan memenuhi Setiap tetes yang gelap dan bulat; Saya berharap matahari bersinar terang; Akan menjadi pemandangan yang indah. 6. Hujan dan Kebebasan Puisi ini menggambarkan hujan yang turun di tengah kota dan mencuci segala sesuatu yang kotor. Puisi ini menggambarkan bagaimana hujan dapat membebaskan kita dari beban dan menjadikan kita lebih murni. Berikut ini adalah puisi hujan dengan judul “Hujan dan Kebebasan”. Dengan goresan tinta yang tebal, langit dipenuhi dengan hujan. Berpura-pura berlari mencari perlindungan tetapi diam-diam berdoa agar hujan turun lebih banyak. Di atas gema air, aku mendengar suara yang menyebut namaku. Tidak ada seorangpun di kota ini yang bergerak di bawah hujan yang tak terlihat. Halaman-halaman buku catatan saya basah, lalu menggulung. Aku telah menulis “Para yogi membuka mulut mereka berjam-jam untuk meminum air hujan.” Langit adalah semangkuk air berwarna gelap, membilas wajah Anda. Jendela bergetar; kaca-kaca yang cair bisa pecah menjadi hujan. Aku adalah mangkuk yang gelap, menunggu untuk diisi. Jika aku membuka mulutku sekarang, aku bisa tenggelam dalam hujan. Aku bergegas pulang seolah-olah ada seseorang yang menungguku. Malam runtuh ke dalam kulitmu. Akulah hujan. 7. Hujan di Atas Atap Puisi ini menggambarkan hujan yang jatuh di atas atap rumah dan suaranya yang menenangkan. Dalam puisi ini, penulis menggambarkan betapa hujan dapat membawa ketenangan dan kebahagiaan pada seseorang yang sedang merasa sedih atau gelisah. Berikut adalah puisi hujan tersebut. Ketika bayangan lembab melayang-layang Di atas semua bidang berbintang, Dan kegelapan yang melankolis Dengan lembut menangis dalam air mata hujan, Betapa senangnya menekan bantal Di atas tempat tidur kamar pondok, Dan untuk mendengarkan derai Dari hujan yang lembut di atas kepala! Setiap denting di atas sirap Memiliki gema di dalam hati; Dan seribu khayalan melamun Ke dalam kesibukan mulai, Dan seribu kenangan Menenun warna-warna cerah mereka menjadi gumpalan, Saat saya mendengarkan derai Dari hujan di atas atap. Sekarang dalam khayalan datanglah ibuku, Seperti dulu, bertahun-tahun lamanya, Untuk menilik para pemimpi kesayangannya, Sebelum dia meninggalkan mereka sampai fajar; Oh! Aku melihatnya membungkuk di atasku, Seperti aku menahan diri ini untuk terbangun Yang dimainkan di atas sirap Oleh derai hujan. Lalu adik perempuan kecilku, Dengan sayap dan rambutnya yang melambai, Dan saudara laki-laki bermata cerahnya Sepasang malaikat yang tenteram! Meluncur di sekitar bantal tidurku, Dengan pujian atau teguran ringan mereka, Saat ku dengarkan gumaman mereka Dari hujan yang lembut di atas atap. Dan yang lain datang untuk menggetarkanku Dengan matanya yang biru dan indah; Dan aku lupa, menatapnya, Bahwa hatinya tidak benar; Aku ingat tapi untuk mencintainya Dengan rasa senang yang tak tertahankan, Dan denyut jantungku yang cepat bergetar Dengan derai hujan. 8. Mandi di Musim Panas Puisi ini menggambarkan hujan yang datang tiba-tiba di tengah musim panas dan menghilangkan rasa panas yang menyengat. Dalam puisi ini, penulis menunjukkan bagaimana hujan dapat membawa kesegaran dan keindahan alam yang baru. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Mandi di Musim Panas”. Setetes air jatuh di pohon apel, Lainnya jatuh di atap; Setengah lusin mencium atap, Dan membuat atap rumah tertawa. Beberapa dari tetesan hujan pergi untuk membantu sungai, Dan yang lain pergi untuk membantu laut. Aku menduga, apakah tetesan hujan adalah mutiara? sungguh berharganya semua itu. Debu berganti dengan jalan yang terangkat, Burung-burung bernyanyi sambil bercanda; Sinar matahari membuang topinya, Pohon-pohon buah menggantung. Angin membawa kecapi yang sedih, Dan memandikan mereka dalam kegembiraan; Langit mengibarkan satu bendera, Dan menandai pesta itu berakhir. 9. Hujan Ciptaan-Nya Puisi ini menggambarkan keindahan, kesedihan, harapan, dan kekuatan alam yang terkandung dalam fenomena hujan. Puisi juga ini mengajarkan kita untuk merendahkan diri pada kebesaran penciptaan-Nya dan selalu percaya akan harapan di masa depan. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Hujan Ciptaan-Nya”. Hujan turun dari atas langit, Membawa aroma segar dari bumi yang terhidang, Membasahi tanah yang kering dan gersang, Menghidupkan kembali kehidupan yang hampir terlupakan. Tetes-tetes air yang jatuh dari langit, Seolah berbicara kepada manusia, Bahwa meski ada saat-saat yang kelam dan sunyi, Namun selalu ada harapan di masa depan yang cerah. Hujan membasahi segala yang ada, Membawa kebahagiaan bagi manusia yang merindukannya, Namun di saat yang sama, hujan juga mengingatkan kita, Akan kesepian dan kehilangan yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Namun, di dalam hujan terkandung kekuatan alam yang tak terbendung, Sebuah kekuatan yang mengingatkan manusia akan besarnya penciptaan-Nya, Sebuah kekuatan yang membuat kita merasa kecil dihadapannya, Dan mengajarkan kita untuk selalu merendahkan diri pada-Nya. Hujan, sebuah fenomena alam yang begitu indah dan menginspirasi, Tak hanya sekedar tetesan air dari langit, Tetapi sebuah simbolisme yang dalam tentang kehidupan manusia, Yang mengajarkan kita untuk selalu percaya akan harapan di masa depan. 10. Hujan dan Cinta Puisi ini menggambarkan hujan sebagai simbolisme cinta yang terpendam dalam hati. Meski hujan seringkali dikaitkan dengan kesedihan, namun di dalam puisi ini hujan dijadikan sebagai ungkapan cinta yang membawa kebahagiaan dan kedamaian dalam hati. Berikut adalah puisi hujan yang berjudul “Hujan dan Cinta”. Hujan turun perlahan Membawa kenangan yang telah hilang Membasahi hati yang kering Memenuhi rindu yang terpendam Hujan datang membawa pesan Bahwa cinta yang terpendam takkan pernah usai Di dalam hati yang terhimpit rindu Hujan membawa kebahagiaan yang tak terkira Air hujan mengalir dan mengalir Seolah melambangkan perasaan yang tak pernah surut Membawa kelembutan dan kesejukan Menghapus luka dan kepedihan Hujan, sebuah ungkapan cinta Yang hadir tanpa pernah diundang Mengalir dalam derasnya rindu Menjadi pelipur lara dalam kehampaan hati Hujan dan cinta, mengalir dalam hati Takkan pernah surut seiring waktu Bersemi dalam keteduhan jiwa Menjadi kenangan yang takkan pernah terlupakan 11. Kenangan saat Hujan Puisi ini menggambarkan keindahan dan kehangatan kenangan di tengah-tengah hujan yang turun perlahan. Puisi ini juga mengajarkan kita untuk menghargai setiap kenangan yang kita miliki, karena didalamnya terkandung keindahan yang tak tergantikan. Berikut ini adalah puisi hujan berjudul “Hujan dan Kenangan”. Di sudut jendela, aku duduk bersandar Melihat hujan turun perlahan Membawa ingatan tentang masa lalu Saat kita bersama di hari yang sama Hujan yang turun mengingatkan aku Akan senyum manismu yang selalu menemaniku Dalam setiap tetes hujan yang jatuh Ada bayangan wajahmu yang tak pernah pudar Kita dulu berjalan di tengah hujan Saling berteduh di bawah payung kecil Tak peduli basah kuyup hingga ke tulang Kita tetap berjalan dengan ceria dan tawa Kenangan itu masih hidup dalam benakku Dalam hujan yang turun perlahan Aku merenungkan tentang cinta yang tumbuh Dalam pelukan hangat kita berdua Hujan masih turun perlahan Membawa kenangan yang tak pernah surut Aku tersenyum dan merasa beruntung Telah memiliki kenangan yang tak terlupakan denganmu 12. Bermain Hujan Puisi ini menggambarkan kebahagiaan dan kebebasan dalam bermain di tengah hujan yang turun lebat. Puisi ini juga mengajarkan kita untuk tidak takut dan berani mengambil resiko dalam menikmati setiap momen hidup. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Bermain Hujan”. Hujan turun dengan derasnya Membuatku tak sabar menanti Untuk keluar dan bermain hujan Merasakan tetesan air yang menyejukkan Aku mengenakan pakaian hujan Dan melompat-lompat ke hamparan rumput basah Menghirup udara segar dan menikmati keindahan Hujan turun begitu lebat, seperti selalu ada hujan Kulihat ke atas, air jatuh dari langit Dan membuatku merasa begitu kecil Tapi saat kulihat ke sekeliling Aku tak lagi merasa sendirian Anak-anak di sekitarku juga keluar Bermain hujan bersama-sama Saling berteriak dan tertawa Merasakan kebebasan dan kegembiraan Dalam setiap tetes air hujan yang jatuh Ada sebuah keajaiban yang tersimpan Mengajarkan kita untuk tak takut basah dan kotor Bermain hujan, merasakan keindahannya 13. Hujan di Sore Hari Hujan di sore hari memberikan kesan yang berbeda dibanding hujan di waktu-waktu lainnya. Puisi ini menggambarkan keindahan dan ketenangan yang muncul ketika hujan turun di sore hari. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Hujan di Sore Hari” Di sore hari yang kelam dan sunyi Hujan turun perlahan-lahan Membuat seisi kota menjadi redup Dan suasana pun menjadi sepi Kicauan burung terdengar redup Di balik gemercik hujan yang pelan Saat dedaunan basah mulai bergerak Dan aroma petrichor menyelimuti udara Sekilas hujan terlihat begitu sepi Namun ia begitu indah untuk dinikmati Membuat setiap detik menjadi tak terlupakan Dan setiap momen menjadi abadi 14. Hujan Mengingatkan Diriku Hujan yang turun mengingatkan sosok “aku” pada masa lalu yang telah terlewati. Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang pada masa lalu pernah mengalami masa sulit dan gelap. Namun, hujan memberikan inspirasi untuk memulai hidup baru. Berikut ini adalah puisi hujan tersebut. Hujan yang turun di sore ini Mengingatkanku pada masa lalu yang telah terlewati Pada saat-saat ketika aku menangis Dan hujanlah yang menjadi temanku Gemercik hujan seakan memanggil namaku Mengajakku untuk melupakan masa lalu Dan memulai hidup yang baru Hujan mengingatkan diriku pada ketegaran Pada saat-saat ketika aku terpuruk dan lemah Ketika hujan adalah satu-satunya teman yang kumiliki Namun kini aku menyadari Bahwa hujan bukanlah satu-satunya teman yang kumiliki Aku punya teman dan keluarga yang selalu mendukungku 15. Pelangi Setelah Hujan Puisi ini menggambarkan bagaimana hujan dan pelangi saling melengkapi satu sama lain dalam memberikan makna hidup. Hujan memberi kesegaran dan ketenangan di saat dunia penuh dengan kekacauan, sementara pelangi memberikan harapan dan keindahan. Berikut adalah puisi hujan berjudul “Pelangi Setelah Hujan”. Hujan turun dari langit Membasahi bumi yang haus Membawa kesejukan dan ketenangan Di saat dunia penuh dengan kekacauan Namun ketika hujan berhenti Ada sesuatu yang indah terjadi Pelangi terbentang di atas kita Seakan memberi harapan pada hati yang resah Pelangi berwarna-warni Menyiratkan keindahan yang tak terkatakan Menghiasi langit dengan keanggunannya Menjadikan dunia lebih indah untuk dijalani Hujan dan pelangi, tak terpisahkan Keduanya memberikan arti yang berbeda Hujan membawa ketenangan dan kesegaran Sedangkan pelangi memberi harapan pada hati yang hancur Pelangi setelah hujan Mengajarkan kita tentang keindahan hidup Bahwa tak ada kesedihan yang tak berakhir Dan bahkan dalam kegelapan, masih ada sinar terang 16. Musim Hujan Puisi ini menggambarkan tentang keindahan musim hujan, di mana hujan turun dengan lembutnya membawa kesegaran dan kebahagiaan bagi alam dan makhluk hidup. Hujan juga mengingatkan kita akan keagungan Sang Pencipta yang memberikan karunia dalam hidup ini. Berikut ini adalah puisi hujan tersebut. Musim hujan datang dengan gemuruhnya Membawa kesejukan dan kesegaran yang sejati Suaranya yang menggelegar membangunkan bumi Menyadarkan kita akan keagungan Sang Pencipta Hujan turun dengan lembutnya Membasahi bumi yang haus akan kasih sayang Menghidupkan tumbuh-tumbuhan yang layu Memberi makanan bagi binatang yang lapar Setiap tetes hujan adalah kenangan Akan sebuah cinta yang mengalir dalam jiwa Mengingatkan kita akan keindahan alam Dan kebesaran Sang Pencipta yang terlalu besar Musim hujan bukanlah saat yang suram Namun ia adalah saat keindahan yang terukir abadi Dalam hati yang tenang, kita menyambutnya Dengan rasa syukur dan kebahagiaan yang tulus 17. Nyanyian Hujan Puisi ini menggambarkan tentang keindahan dan keteduhan yang terpancar dari hujan dan nyanyian yang dihasilkannya. Hujan dan suaranya mengajak kita untuk merenung, mengintrospeksi diri, dan merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Nyanyian Hujan”. Lagu hujan yang membasahi bumi Mengalun indah memenuhi jiwa Dalam hening yang penuh ketenangan Kita merasakan betapa suci dan murni Nyanyian hujan memenuhi alam Menjadi simbol keindahan yang abadi Mengajak kita untuk berdiam diri Dan merasakan kebesaran Sang Pencipta Dalam gemuruh hujan yang menggelegar Kita mendengar getaran yang dalam Mengajak kita untuk merenung dan introspeksi Merasakan kedekatan kita dengan Sang Pencipta Hujan yang turun membasahi bumi Membawa harapan bagi yang merindukan Menghilangkan dahaga di hati kita Dan membuka pintu keindahan yang baru 18. Guntur Saat Hujan Puisi ini menggambarkan keindahan dan kekuatan yang terpancar dari guntur dan hujan yang terjadi dalam alam. Guntur menggelegar dan hujan yang turun membawa kehidupan yang baru dan membersihkan segala debu dan kotoran dalam hidup kita. Berikut ini adalah puisi hujan yang berjudul “Guntur Saat Hujan”. Guntur menggema, hujan turun membasahi Kekuatan alam menyatu dalam gemuruh Menjelma dalam bentuk yang spektakuler Menggugah ketakjuban dalam jiwa yang merinding Dalam guntur yang menggelegar Kita merasakan kekuatan alam yang hebat Mengingatkan kita akan kebesaran Sang Pencipta Yang mampu mengatur segala hal di dunia Dalam hujan yang turun membasahi bumi Kita merasakan kekuatan kehidupan Membasuh segala debu dan kotoran Membawa kehidupan yang baru dalam kehampaan Guntur hujan mengajak kita untuk merenung Merasakan kekuatan yang luar biasa Mengingatkan kita akan keagungan Sang Pencipta Yang memelihara segala sesuatu dengan tangan-Nya 19. Segarkan Pagi dengan Hujan Puisi ini menggambarkan betapa hujan pagi yang menyejukkan dapat membawa kesegaran dan kedamaian pada pagi yang baru dimulai. Hujan pagi juga dapat memberikan kesan yang membuka kesadaran dan memulai hari dengan semangat yang lebih baik. Berikut ini isi puisi hujan berjudul “Segarkan Pagi dengan Hujan”. Hujan pagi yang menyejukkan Menyapa hari dengan basahnya Menyegarkan udara pagi yang lesu Menghapus rasa kantuk yang membuai Air hujan yang jatuh di atas dedaunan Membuat segarnya aroma di udara Menyentuh hati dan memulai harimu Menyegarkan pagi, membawa kedamaian Suara gemuruh hujan di jendela Menambah semangat di pagi hari Membuka kesadaran yang sempat terkunci Membuat hati lebih terbuka dan sejuk Hujan pagi yang menderas Membuat semangat dalam mengawali hari Menciptakan kenangan yang tak terlupakan Dengan segarnya udara pagi yang basah Kamu Suka dengan Puisi Hujan yang Mana? Dari 19 puisi hujan yang telah dibahas di artikel ini, dapat disimpulkan bahwa hujan adalah salah satu tema yang paling populer dalam dunia sastra. Tema hujan dalam puisi dapat mengekspresikan perasaan dan pemikiran tentang kehidupan manusia dan alam semesta. Pagi yang indah, di hari sebelum semuanya berubahHandphoneku bergetar dengan kerasSeolah tidak sabar untuk menyampaikan sebuah rinduKulirik, ada namamu terpampang di layarAndai kamu lihat senyumku saat ituCerah, bahkan langit pagi ini tak sanggup menandinginyaKamu selalu berkata padaku tentang bagaimana kamu menyukai hujanTentang bagaimana rintik-rintik itu berpacu menuruni jendela rumahmuDengan kita di dalamnyaAsik bersenda gurau diantara kopi yang mengepul panasPerlahan hanyut, dalam tatapan satu sama lainAku sungguh menikmati saat-saat ituNamun, diam-diam aku selalu merindukan matahariBagiku, matahari terbit menandakan muncul halaman baru yang siap diberi warnaTentu aku bersemangat, karena aku tau ada kamuYang menjadi warna penting dalam setiap lembar kehidupankuKehangatan pagi seperti inilah yang selalu aku rindukan setiap malamPagi ini dinginnya keterlaluanSeperti dinginnya sikapmu padakuSemenjak kamu memutuskan untuk pergi dari hidupkuMataku yang sayu menatap ke depan dengan kosongTak tahu mau kemana, tak tahu juga arah jalan pulangKopi yang ada di depanku nampak pula kedinginanKuaduk-aduk lagi dengan bimbangAkhirnya, keluar juga uap yang ditunggu-tungguAku memandang uap itu naik sebentar lalu pergi dibawa anginSungguh, aku berharap perasaanku ikut terbang dan hilang bersama uap ituCerahnya sinar pagi ini ternyata tidak bisa menutupi gelapnya kehidupanMatahariku sudah tenggelamMeninggalkan lembaran-lembaran hidup yang kini berwarna hitam putihPergi, memutuskan untuk menjadi senja selamanya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Ingin membuat puisi hujan yang bermakna? Simak berbagai contohnya di bawah ini, ya! Puisi adalah salah satu karya sastra yang hingga saat ini memiliki banyak penggemar, mulai dari orang dewasa hingga kalangan muda. Jenis sajak yang satu ini biasanya berisi pandangan atau perasaan penyair mengenai berbagai hal. Oleh sebab itu, puisi seringkali memiliki makna mendalam. Puisi pun menjadi karya sastra yang tak terbatas pada tema tertentu. Bahkan, kamu pun bisa membuat puisi tentang hujan. Ya, hujan memang memiliki makna tersendiri bagi setiap orang. Sebagian orang menganggap bahwa hujan merupakan bentuk ungkapan kesedihan. Sementara yang lain, menganggapnya sebagai sebuah kenangan. Untuk alasan tersebut, fenomena alam yang satu ini kerap dijadikan sebagai inspirasi untuk membuat sebuah puisi. Nah, bagi kamu yang tertarik untuk membuat sajak hujan, berikut beberapa contohnya! Dilansir dari berbagai sumber, inilah contoh puisi tema hujan yang memiliki makna mendalam. 1. Setetes Kenangan Hujan Dulu, Saat semburat merah jingga nan elok. Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala. Tetes kehidupan jatuh serentak. Membombardir ribuan kilometer lahan. Impresi menguap di atas tanah. Larut bersama wewangian hujan. Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan. Tersemat manis indahnya janji masa depan. Penuai kebahagiaan semu berselimut basah. Kini, Harus beradu dengan nestapa. Menatap seruan hina yang menyayat jiwa. Menusuk hingga rindu menyeruak keluar. Dengan satu tarikan napas gusar. 2. Hujan yang Turun Lagi Hujan ini turun lagi. Untuk kesekian kali. Mengingatkanmu. Mengingatkanku. Tentang rintik. Soal waktu yang sedetik. Hujan ini turun lagi. Menetesi kedua pipi. Membasahimu. Membasahiku. Tentang kenangan. Soal air mata yang berlinang. Hujan ini turun lagi. Dari kata yang kau namakan puisi. Namamu. Namaku. Tentang kata kata cinta. Soal rasa yang pernah singgah. Hujan ini turun lagi. Membekas di lubuk hati. 3. Puisi Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah, Dari hujan bulan Juni. Dirahasiakannya rintik rindunya. Kepada pohon berbunga itu. Tak ada yang lebih bijak, Dari hujan bulan Juni. Dihapusnya jejak-jejak kakinya. Yang ragu-ragu di jalan itu. Tak ada yang lebih arif, Dari hujan bulan Juni. Dibiarkannya yang tak terucapkan. Diserap akar pohon bunga itu. 4. Hujan Malam Ini Gulungan awan hitam. Telah jadi tanda kehadirannya. Mengalir deras. Ia menghantam bumi. Tak ada lagi tanah gersang. Tak ada lagi bunga yang kehausan. Tak ada jiwa yang rasakan dahaga. Semua tergenangi oleh kesejukannya. Semua kini turut terdiam. Tak ada kata yang terdengar. Semua hanya bisa berharap. Dia kan datang membawa berkah. Bukan tragedi atau bencana. 5. Hujan dan Namamu Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa. Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam. Dalam lautan mimpi sang penghirup malam. Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia. Dia yang mencoba membaca arah. Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara. Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan. Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan. Kemana kau akan berlari. Melepas pagi dan mencoba memutar mentari. Apalah kau masih terlelap dan terus bermimpi. Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi. Kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggil namamu. Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu. Bulan di sana masih merindukanmu. Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu. 6. Saat Hujan Turun Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga. Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak. Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi. Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari. Termenunglah di tengah senyapnya pagi Yang kicau burung pun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu. Dan menangislah di tengah hujan yang lebat. Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis. Perasaan adalah perasaan. Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan. 7. Apa Kabar Hujan? Hujan, apa kabar? Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain. Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku. Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku. Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu? Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini. Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu. Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak. Akan ku berikan ucapan terima kasih karena kau selalu menyejukan hatiku. 8. Hujan Kumpulan Puisi Tentang Hujan Singkat Sumber 9. Aku, Kamu dan Hujan Contoh Puisi Hujan yang Menarik Sumber 10. Cerita Hujan Mata yang selalu bersinar. Indah senyum yang disunggingkan. Kepiawaian dalam berbicara. Anugerah Tuhan yang sungguh sempurna. Elokkah aku inginkannya? Langkah hati ingin berada di dekatnya. Alangkah indah bila tak ada benteng. Rasa hati ingin aku sampaikan. Dari perasaan yang terdalam. Yakin ini cinta dalam hati yang kunyatakan. *** Itulah kumpulan puisi hujan singkat yang penuh makna. Temukan juga ulasan lainnya seputar kumpulan puisi hanya di Agar tak ketinggalan berita terbaru, ikuti terus Google News kami, ya. Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama karena kami selalu AdaBuatKamu. Memasuki musim hujan, membaca buku sambil bersender di sofa atau tempat tidur, akan jadi lebih nikmat dengan suasana dingin. Apalagi jika membaca buku kumpulan puisi yang syahdu. Puisi memang bisa jadi jalan untuk mengungkapkan isi hati, karena terwakili dari rangkaian kata-katanya yang Poetry Day yang dirayakan pada tiap tanggal 21 Maret adalah hari di mana kita melestarikan puisi sebagai budaya kesusastraan dan menghilangkan kesan kuno pada puisi. UNESCO menetapkan hari puisi pada Konferensi Umum ke-3 di Paris, Perancis pada tahun 1999. UNESCO menganggap puisi merupakan karya seni yang memiliki peran penting pada sejarah dunia. Maka dari itu, Hari Puisi Sedunia bertujuan untuk mendukung keberagaman bahasa melalui ekspresi puitis, mengapreasiasi para penyair dunia, serta meningkatkan semangat untuk kembali menikmati dan menciptakan kita nikmati puisi indah dengan berbagai bahasan yang dibalut kata-kata khas estetik dari buku-buku kumpulan puisi berikut ini. Dijamin cocok untuk menemani hari-hari sejuk di musim Buku Kumpulan Puisi Terbarue___y - Gratiagusti Chananya RompasBaca Puisi Indah di Sini! Gratiagusti Chananya Rompas kembali melahirkan puisi-puisi indahnya. Dengan judul yang unik, puisi ini berisi kegundahan hati dan segala pikiran Mbak Anya dalam hidupnya. Seperti dalam blurb-nya, kumpulan puisi ini membebaskannya dalam menulis tentang apapun yang ia mau dan ia rasakan. “bunga bunga tumbuh menjadi semak belukar di an- tara gigimu menjalar menyelubungi kepala melingkari leher dan perlahan merayap membungkusmu sampai ke ujung jari jari tangan kakimu merampas segala yang istimewa dari tubuhmu—" Tempat Paling Liar di Muka Bumi - Theoresia Rumthe & Weslly JohannesBaca Puisi Indah di Sini! Pasangan ini menulis kumpulan puisi cinta bersama, dan kini kamu bisa menemukan kembali dengan sampul buku yang baru. Karya Theo dan Weslly ini bukan sekadar perihal cinta, tapi benar-benar mengistimewakan hal-hal sederhana dari pasangan. Bersyukur atas tiap helai rambut kekasih, setiap jengkal kulit dan lekuk tubuhnya, setiap helaan napas, hingga setiap isi kepalanya. Kekaguman atas keberadaan sang kekasih, dinyatakan dengan puisi indah yang saling sahut menyahut. " Jika ada tempat paling liar di muka bumi maka itu adalah kemilau hitam pada bola matamu, ia mampu menelan malam juga kesedihan, dan menggantinya dengan bintang." Baca juga Theo dan Weslly Tuliskan Kumpulan Puisi dalam Tempat Paling Liar di Muka BumiKink - Ray ShabirBaca Puisi Indah di Sini! Sebagai seorang model dan juga penulis, Ray Shabir kembali sukses merilis buku kumpulan puisinya. Buku ini menceritakan bagaimana perasaan sakit yang selama ini ia rasakan dan ia pendam. Tak hanya bait-bait puisi berbahasa Inggris, tapi juga terdapat ilustrasi yang didominasi oleh warna merah muda, sehingga sisi estetika dari buku ini pun semakin puisi tentang hal ini membuatnya lega, menemukan kembali dirinya, dan jadi pelajaran untuknya dalam mempelakukan diri dengan baik. Kumpulan puisi ini jadi cara Ray Shabir meletupkan emosi dan gairah generasinya lewat puisi. "Apocalypso. Apocalypso. Apocalypso. I’ll scream your name when the reign is ours." The Lyrics of Self-Acceptance - R. Yuki AgriardiBaca Puisi Indah di Sini! Perpaduan antara seni bergambar warna-warni, Yuki R. Agriadi mengumpulkan petikan pendek tentang memahami dirinya sendiri. Segala rasa yang selama ini ia pendam, diledakkan dengan gambar krayon dan penggalan kata di buku ini. Bisa dibilang, ini adalah kamus Yuki tentang bagaimana cara berbenah diri dan merefleksi diri. "Do I ever notice is it privilege to have choice?" Baca juga Ledakan Warna dan Pengalaman di Buku The Lyrics of Self-Acceptance Karya Seniman R. Yuki AgriadiKepada Cium - Joko PinurboBaca Puisi Indah di Sini! Meski pertama kali terbit pada tahun 2007 lalu, kini kamu sudah bisa mendapatkan buku kumpulan puisi ini dengan sampul baru seperti balutan daun pisang. Tulisan Jokpin selama setahun dari 2005-2006, masuk dalam 30 kumpulan puisi dalam buku yang kita tahu, ciri khas tulisan Jokpin yang jenaka dan unik, namun tetap terasa getir membahas suatu isu kehidupan. Di sini kita akan merasa campur aduk dan masuk ke imaji tanpa batas. "Uang, berilah aku rumah yang murah saja yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku." Tantrum - Adhan AkramBaca Puisi Indah di Sini! Benang kusut yang terpendam dalam emosi dan pikiran Adham Akram, tertulis lewat puisi yang ia buat pada tahun 2018 hingga 2019. Kumpulan puisi ini dilengkapi dengan beberapa foto-foto, yang akhirnya buku ini terbit di tahun 2021. Tantrum yang biasa dirasakan oleh anak kecil, ternyata bisa dirasakan ketika kita kamu yang sedang dilanda banyak pikiran tak jelas, namun tak tahu bagaimana cara menyampaikannya, dan begitu banyak pertimbangan saat ingin mengutarakannya pada orang lain, buku ini akan terasa relate. Di mana akhirnya segala yang kita rasakan kita tahan, keluar menjadi tangisan atau jeritan yang hanya terpendam di kepala. "bibit kegelisahan yang aku tanam pada kering tubuh ini, semakin bertunas dari hari ke hari. merambat buas dan tak pernah puas. menyerap, haus dan tak kenal putus" Buku Minta Disayang - Rintik SeduBaca Puisi Indah di Sini! Setelah bukunya minta dibanting, tapi sekarang minta disayang. Hal ini karena cocok untuk kamu yang abis PDKT, jatuh cinta, tapi putus, dan Tsana ingin menyayangi kamu semua. Sajak-sajaknya bukan sekadar penggalan, tapi ada storyline dan membuat buku ini terasa interaktif. Buku ini hadir untuk kamu agar bisa terasa dipeluk dan dihibur. “Beberapa perasaan tak ingin diabadikan. Mereka hanya ingin dititipkan dan dilepaskan di waktu yang baik.” Home Body - Rupi KaurBaca Puisi Indah di Sini! Menjadi karya ketiga dari Rupi Kaur, ia berhasil membukukan kumpulan karya puisinya yang biasa ia tulis dalam satu frame postingan Instagram. Pendek, padat, namun lugas dan tegas. Kecemasan dan depresi dalam diri, ia sampaikan lewat penggalan kata yang maknanya sangat mudah puisi ini mengajak kita untuk hidup lebih mindful, kita perlu rehat sejenak dari hiruk pikuk dunia, dan selalu sadar mana kenyamanan yang layak dan mana yang justru hanya melenakan."aku berhenti melawan/ perasaan tidak nyaman/ dan menerima bahwa kebahagiaan/ tidak berhubungan/ dengan rasa nyaman sepanjang waktu// - seimbang."Digulung Pandemi, Digalaukan Chat History - Faizal RezaBaca Puisi Indah di Sini! Putus di masa pandemi? Pasti sulit, sepi, dan terasa sendiri. Kumpulan puisi cinta menggebu masa-masa lalu dan segala hal di masa pandemi, tertulis dalam buku kumpulan puisi ini."berakhirnya kita akan kukisahkan bersama pohon yang menjadi beton, sungai yang menjadi kolam renang, sawah yang menjadi mal, kampung yang menjadi pabrik, atau tetangga yang bekerja menjadi para penjaga. karena kalau tak dilebih-lebihkan atau dihebat-hebatkan, cinta kita terlalu biasa saja."Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau - M. Aan MansyurBaca Puisi Indah di Sini! Kumpulan puisi ini telah memenangkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 sebagai Karya Puisi Terbaik. Puisi ini berisikan tentang cinta, rindu, luka, dan kecewa, baik untuk pasangan, keluarga, bahkan negara. Keresahan atas pikiran Aan tersampaikan dalam 41 puisi ini. Ada sajak manis tentang keluarga, hingga yang menggetirkan tentang isu negara."malam alangkah raya. segala perkara sudah tidur, kecuali namamu & pikiranku. namamu kaki-kaki hujan. pikiranku sungai yang tidak lelah berjalan."Baca juga Puisi Indah Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau Meraih Penghargaan SastraAda Nama yang Abadi di Hati Tapi Tak Bisa Dinikahi – Kang MamanTentang cinta di antara dua orang, rasa luka, sedih, senang, perpisahan, maupun kelanjutan sebuah hubungan. Bisa untuk remaja yang baru merasakan jatuh cinta, bisa juga untuk hubungan cinta yang sudah masuk proses pendewasaan. Ditambah dengan ilustrasi yang berwarna, buku ini cocok untuk kamu yang ingin melihat perspektif lain dari besarnya makna cinta dan Puisi Indah di Sini! “Yang mengaku sanggup hadapi segalanya sendiri, diam-diam juga mengharapkan didampingi. Yang merasa sangat teguh kukuh, berlapis baja sekalian, butuh penguatan, butuh dikokohkan. Yang terlihat tak pernah mengeluh, tetap butuh dipeluk hingga luruh dan luluh."mBoel – Sapardi Djoko DamonoMenjadi buku terakhir dari Almarhum Eyang Sapardi yang dikhususkan untuk mBoel, panggilan sayangnya kepada sang istri tercinta. Puisi-puisi yang tak hanya sekadar ungkapan cinta, namun juga arti perdebatan, pengorbanan, percakapan, dan keserasian dalam pernikahan Almarhum Eyang Sapardi. Coba ikut rasakan interaksi pasangan yang hidup bersama bertahun-tahun dalam balutan kasih sayang, dari 80 sajak di Puisi Indah di Sini “Napas yang kauhela, dan kautarik, menjauh pula, bilang aja kangen, pengin kupeluk.”I See You Like a Flower – Na Tae JooPenuh ilustrasi bunga, Na Tae Joo sang sastrawan populer di Korea menuliskan berbagai puisi menyentuh hati. Tak hanya tentang cinta dan kerinduan, tapi juga penuh dengan sarat hidup akan tanggung jawab, peduli, serta perubahan waktu dan sering menjadi referensi untuk drama korea seperti Encounter, dan sering terlihat dibaca oleh para idol Korea. Cocok untuk dibaca saat musim hujan, karena puisinya yang menghangatkan Bukunya di Sini “Ada jalan yang ingin kulalui meski orang berkata jangan. Ada orang yang ingin kutemui meski ia tak ingin bertemu. Ada kegiatan yang ingin kulakukan meski sudah dilarang. Hal itu adalah kehidupan dan rasa rindu. Yaitu dirimu”Selama Laut Masih Bergelombang – Mariati AtkahPenuh tema yang kental dengan suasana laut dan khas orang Sulawesi. Beberapa kosakata menggunakan bahasa Bugis, tentang kegelisahan, putus asa, kesedihan, dan jatuh cinta yang Bukunya di Sini “Berapa kali umpan harus kulemparkan, agar engkau mengerti. Aku sedang mencari, hati yang kau sembunyikan, di balik gerigi karang.”Dreams, Spelled in Poetry – Helena NatashaSetelah merilis buku puisi pertamanya pada Love, Spelled in Poetry, yang bertema kisah perjalanan seorang gadis mengenal cinta, kecewa, dan kembali menemukan cinta. Kali ini dilanjutkan tentang arti dari “dreams in a beautiful way” yang merupakan hasil dari perasaan si penulis gaya kata berima, mudah dibaca, dan tidak begitu tebal, buku ini cocok untuk lebih semangat pada mimpi walaupun dibaca kala hujan Bukunya di Sini “Dreaming feels like boarding a magic carpet. I'm flying into the night imagination shaping the clouds, hands holding the stars. No fear, just the magic I trust. It'll take me to a place I don't know yet, somewhere I belong.”Panduan Sehari-hari Kaum Introver dan Mager – Lucia PriandariniBuku ini walaupun berjudul panduan’, tapi tetap buku kumpulan puisi yang sangat sejalan dengan keadaan di masa ini. Tentang password Wi-Fi, orang yang suka membuka Instagram Stories-nya sendiri, bahkan video YouTube yang mempunyai segala macam tutorial, baik dari yang penting sampai yang remah-remah’ keseharian yang sajaknya sangat menggelitik, miris namun tetap menghibur, Lucia berhasil menyusun kata-kata kreatif dengan makna dalam dari fenomena sosial zaman sekarang. Buku ini terasa akrab dan dekat, bisa menjadi cara untuk mengungkapan perasaan para kaum Bukunya di Sini “Anakku melihat jejak kanal YouTube yang kubuka. Cara membuka tutup galon tanpa merusaknya. Ia menatapku dan bertanya. Ibu, mengapa Tuhan tidak membuat tutorial tentang cara mengatur dunia?”Itu dia buku-buku kumpulan puisi yang bisa jadi pilihan bacaan ringan di kala hujan. Jangan lupa siapkan minuman hangat untuk menemani sesi membaca kamu ya. đŸ”Spesial buat kamu, masih banyak buku kumpulan puisi yang bisa kamu dapatkan di Jangan lupa cek semua promo yang sedang berlangsung di dari diskon hingga harga spesial di bawah ini!😉Temukan Semua Promo Spesial di Sini! Sumber foto header Shutterstock ï»żPuisi Hujan – Hujan adalah fenomena alam turunnya air dari langit yang biasanya disertai dengan awan mendung. Hujan memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi kehidupan di bumi. Karena dengan adanya air hujan yang turun akan mencukupi kebutuhan mahluk hidup yang bergantung dengan air. Semua mahluk hidup membutuhkan air tak terkecuali kita sebagai manusia. Hujan adalah rahmat yang diberikan tuhan kepada kita yang membawa sejuta manfaat. Namun bagi anak muda, hujan pasti menyimpan banyak kenangan. Entah itu kenangan masa kecil ataupun kenangan bersama pasangan. Hujan juga bisa mewakili kesedihan seseorang yang putus harapan hingga orang yang putus cinta. Nah, untuk menggambarkannya kita membutuhkan karya yang tidak asing lagi yaitu puisi. Yap, puisi bisa mewakili perasaan kita, disaat kita sedih, senang, bahagia kita bisa mencurahkan semuanya kedalam puisi. Baca Juga 150 Kumpulan Puisi Cinta Romantis, Sedih, Rindu, Galau Terbaik 40 Puisi Kehidupan Penuh Makna dan Harapan Penyemangat Hidup 75 Kata Kata Puisi Roman Picisan Paling Romantis dan Bikin Baper 43 Kumpulan Puisi Keindahan Alam Indonesia dan Lingkungan 31 Contoh Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa Nah, bagi kalian yang sedang mencari puisi tentang hujan, saya sudah menyediakan puisi tema hujan lengkap yang bisa kalian gunakan untuk tugas sekolah ataupun yang lainnya. Berikut adalah 22 contoh puisi tentang hujan lengkap. Katakan Pada Hujan Bambang Priatna Terbelak mata memandang pucat Hujan Arya '17 Seakan langit sedang berduka Rona jingga tertutup jelaga Hujan Tak Bermentari Altar Cinta / hadi Rindu Bergelantung Agung Wig Patidusa Malam menapakkan hujan kesunyian Sayup-sayup rerintik mengerang Nada kelam napas bersenandung Rindu bergelantung antara hening Mencekam jerat-jerat Nala Kala Sukma memendam tanya Kerinduanku Ibenk Campret Malam ini aku merindukanmu Bagai kehausan tengah sahara Terkapar pula kerinduanku Cukuplah sebagai pelepas rinduku Ciptakan damai menyejuk jiwaku Rindu Yang Bercadar Bambang Priatna Tolong ambilkan saputangan putih Kauusapkan kening mengayun lembut Kuhanya terpejam menikmati Dalam kobaran lentera kecil Namun kini, hujan memelas Embun Jatuh Di Lamomea Ibnu Nafisah Fajar gelepar setelah malam Celaka. Pos tertawa membrutal Genderang mengerang tiga kali Serulah panggilan hening beku Lamomea terdiam dan sembunyi Kerinduanku Ibenk Campret Merangkum gugusan jemari hari Yang membeku membiru batu Mungkin rembulan terlalu sunyi Bahagiakah atau sengsara, entahlah Mama Ibnu Nafisah Berdaun berbiji lalu berbunga Sebagian hidupnya hitam berbatu Guratan kemarau hujan mendera Ketika banjir datang meradang Melukai kadang rontok mendesah Dipeluknya pohon rindu cintanya Sepohon ranting asa buana Menembus Debu dan Angin Rayhandi Hinggap di julangan akar hijau Masuk menyeruak ke kayu akar Membekukan sepi hingga embun Memberi minum hijau yang kering Mengganti layu menjadi segar Mengganti gersang menjadi basah Rintik jatuh memecah tanah Membawa semua dingin ke tempat kekasih berada. Musim Hujan Rayhandi Berbalut selimut menghangat raga Dingin terasa hingga sampai ke tangan Hujan kali ini begitu berbeda Berbeda karena di ujung malam Bermain kantuk membutakan mata Masih menjadi beku yang tak hangat Terasa sesak takkala tertatap Mungkin dingin menjadi penawar Atap dan daun rimbun jadi saksi Bahwa bening mencumbu hijau Terlarut basah meninggal subur Penawar di musim kemarau. Aku Suka Hujan Rayhandi Ia mengingatkanku pada ratap Basahnya melarutkan dukaku Basahnya menyamari airmataku Bersama ia yang takhenti mengais Dengannya ratusan sajak ku kutat Ribuan kata tergiang di tempurung otak Milyaran bayang berjalan di sana Karena di setiap air yang jatuh Ku ikat sepucuk doa kecil Jatuh ke bumi membawa semuanya. Terima Kasih Hujan Rayhandi Berkatmu kami tak kekeringan Berkatmu kami bisa meneguk air Kami selamat dari kekeringan Tanaman tanaman hilang dari kering Tanaman petani subur basah Air di sumur banyak meruah Terima kasih kau telan turun Semua hijau, air, katak besyukur Kenangan di Basah Hujan Rayhandi Di basah itu memori tersangkut Menyanyut ingat membara bayang Terlihat warna di pucuk mata Kurasa memori menari bernyanyi berputar Kenyataan yang menggenggam Hangat menguar melawan dingin Terbawa sampai ke hulu hati Rasa di bidang merah masih menyenja Di bayang barat rasa itu kugantung Aku belum larut menjadi abu Aku masih menjadi ingatan yang takkan raib Menjadi sepertiga kenangan yang hidup di hujan malam Aku masih menjadi cerita untuk hari ini dan selamanya. Hujan Malam Ini mengalir di pelupuk sunyi barangkali matamu dan mata hujan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan Disaat Hujan di Suatu Sore ditabur hujan kesunyian sore ini sajak-sajak ditulis menepis sepi di antara jendela, kursi, dan meja ujung-ujung jari yang sedari dulu Saat Merindumu merindumu adalah menemu sunyi seperti gerimis menjumpai tangis sebait kata pada tubuh sepi merindumu adalah menemu sunyi seperti detak dalam tubuh sajak rima yang tak henti-henti Hujan ini Turun Lagi soal airmata yang berlinang dari kata yang kau namakan puisi soal rasa yang pernah singgah Anggap Saja Hujan ini Adalah Aku anggap saja hujan ini adalah kenangan, meski rintik yang sedetik, tapi mampu anggap saja hujan ini adalah kerinduan, meski rintik yang setitik, tapi mampu anggap saja hujan ini adalah aku, meski sudah tak lagi deras, tapi tetap Aku Rindu Hujan Hujan Membawa Kenangan Kenapa aku suka pada hujan? Kerana ia membawa kelam yang gelap Kerana ia membawa gelap yang redup Kerana ia membawa redup yang sayup Kerana ia membawa basah yang kuyup Kerana ia membawa bayu yang bertiup
 Hujan mengiringi langkah kita Hujan menyertai tawa mereka bersama hujan kita berlari mengenali diri bersama hujan kita melirik penuh erti bersama hujan kita tersenyum dalam hati bersama hujan kita mengenal cinta sejati dari tiap butirnya aku belajar tentang kerinduan lalu basahlah aku dalam kenangan dari tiap titisnya aku belajar tentang cinta lalu hanyutlah aku dalam kebahagiaan Masihkah menyimpan kesukaan yang sama? Saat kau memimpin tangan ku Saat kita dibuai kerinduan Saat kita dihanyut percintaan Saat kita dalam keriangan Saat kita jalan bersisian Kerana itu aku suka hujan Hujan membawa kau kepada ku Dan harapku kau masih menyukai hujan kenangan

puisi hujan yang berwarna hitam